Untuk kalian para remaja yang belum tertarik untuk belajar memasak, baca ini
Kenapa belajar memasak itu penting untuk setiap perempuan?
Memasak bagi saya adalah hal mengerikan yang identik dengan rasa kecewa.
Kecewa sudah beli beraneka ragam bahan, tapi tetep aja hasilnya nggak enak
Saya adalah anak terakhir dan
anak terakhir biasanya dimanja dan tidak banyak disuruh oleh orang tua untuk melakukan
pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak dan membersihkan rumah. Namun setelah saya
beranjak menjadi remaja mau tidak mau saya harus membantu kakak saya atau ibu
saya untuk melakukan hal tersebut, karena nggak enak juga kan, masa lihat
keluarga lagi melakukan suatu pekerjaan rumah tapi kita tidak mau bantu dan cuma
duduk-duduk aja kaya boss.
Dulu saya sangat benci dengan
yang namanya bantuin kakak/ibu di dapur, karena dapur bisa membuat saya capek
dengan segala hal yang harus di lakukan di dalamnya, entah itu mencuci piring,
menanak nasi, menggoreng makanan dll (sebenernya nggak capek-capek banget, cuma
rasa malas yang membuat pekerjaan mudah terasa begitu berat).
Setelah saya dewasa dan memiliki
teman dekat, ternyata memasak masih
belum berarti apa-apa untuk saya, hingga suatu hari saya menikah dan tinggal
bersama suami saya, saya baru sadar...
“Mau gue kasih makan apa suami gue,
gila..bahkan goreng telur aja gue nggak bisa.. mampus gue hahahahaha” (ini gua ngomongnya
dengan logat medok tapi gaya-gaya an pake kata “gue” ya..kaya purnomo di sitkom ojek pengkolan..hahaha).
Saya baru sadar kalau dapur itu sebenarnya sangat penting karena dari
sanalah kita mendapatkan tenaga untuk melakukan sesuatu (energi dari makanan),
tanpa dapur yang menghasilkan makanan yang lezat (minimal enggak gosong atau
keasinanlah) kita bisa terus hidup sehat, bisa berpikir dengan normal (bayangin
aja kalo kamu laper, bisa mikir nggak?), selain itu dari dapur kita bisa membuat
suami selalu makan dirumah dan semakin sayang dengan kita.
Saya ingat betul terakhir kali
saya memasak adalah saat saya masih SMP, karna waktu itu saya hanya dirumah
dengan keponakan saya, dan kami kelaparan akhirnya saya memutuskan untuk
memasak nasi goreng, waktu itu lumayan lah rasanya..tapi setelah itu kita
berdua sakit perut, setelah itu saya tidak coba-coba untuk memasak lagi, trauma
gue.. tapi itu hal yang salah ya, kita harus tetap terus terus dan terus
mencoba da belajar memasak, karena kalau kita tidak belajar kapan kita bisanya?
Pesan untuk kalian..para remaja
perempuan dan calon-calon istri yang tidak bisa memasak,
Belajar memasaklah sejak dini, jika suatu saat kalian mempunyai suami, kalian bisa membuat suami kalian senang dengan memberinya makanan lezat setiap hari, dan jika dia nakal kalian bisa memasukkan sedikit obat cuci perut untuknya... sorry..sorry..bercanda ya...
“Memasak itu sangat penting,
siapa yang akan memasak untuk suami kita kalau bukan kita sendiri? Siapa yang
akan memasak untuk anak-anak kita kalau bukan kita sendiri? Meskipun kita mampu
beli tapi tetap saja, makanan rumah adalah yang terbaik, kita bisa pastikan
kalau makanan itu bersih atau tidak, kita bisa pastikan seberapa banyak MSG
dalam makanan yang kita makan (generasi melenial generasi MSG..HAHAHA), meskipun
kita punya pembantu tapi suami akan lebih senang jika istrinya memasak untuknya
dari pada pembantu yang memasak.”
Maka dari itu belajar memasaklah
sekarang juga, sebelum kalian menikah. Kita tidak akan pernah tau dimana kita
akan tinggal setelah menikah, mending kalau kita hanya tinggal berdua dengan suami,
dia tidak akan banyak protes walaupun masakan kita tidak enak, tapi bayangin
kalau kamu tinggal dengan mertua, OMG..OMG...MAMPUS GUA, MAU MASAK APA INI,
KALAU NGGAK ENAK GIMANA..KAMPR****T HAHAHHAHA….
Lain halnya jika kamu bisa masak,
suami senang, mertua senang, perut kenyang semua orang senang.
Sekian dan terimakasih sudah mampir ke blog
saya.
Latihan masak sama aku sini rani
ReplyDelete