alasan kenapa aku tidak punya akun sosial media

Saya tidak mengatakan bahwa saya tidak pernah punya akun facebook, instagram, twitter atau yang lainnya.

Saya punya tetapi sudah nonaktif. Saya hanya punya blog dan whatsapp.
Sosial media untuk saya hanya membuang-buang waktu.

Kenapa saya mengatakan seperti itu?
Berdasarkan pengalaman saya, ini yang selalu saya lakukan dulu saat masih punya media sosial:

1. Selalu kepo aktifitas teman, saudara, musuh bahkan mantan di media sosial mereka
2. Selalu ingin tau kehidupan orang lain,
3. Selalu ingin terlihat sempurna,
4. Hampir gila karena susah mendapatkan foto selfie yang bagus,
5. Setelah mendapatkan foto yang bagus lalu mempostingnya, kemudia menunggu-nunggu siapa yang akan meninggalkan komentar,
6. Setelah sudah ada yang berkomentar, lalu berfikir lagi, harus balas komentar orang ini nggak ya, karena semua orang akan tau dan membaca komen-komenan kami/ "komen apa ya ke orang ini"
7. Ketika melakukan sesuatu pasti ingin selalu diposting, ketika makan enak selalu ingin diposting.
8. Saat Baca komen-komenan orang sukanya nyinyirin mereka (nyinyir Nya Cuma didepan hp ya, enggak didepan mereka)
9. Dll
Gila...

Saya bahkan nggak punya privasi. semua orang tau saya sedang apa, bersama siapa (udah kaya lagu aja..."kamu dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa"....ok saya nggak tau ya liriknya bener atau enggak)
Udah kaya kecanduan gitu dengan sosial media jadi tidak bisa hidup tanpa sosial media.

Titik awal saya berubah antara tahun 2012-2013 karena Satu alasan.
Alhamdulillah sedikit demi sedikit berubah dan terus berubah, mulai tau agama, mulai dengerin ceramah Salah Satu ustadz yang menurutku ceramahnya masuk akal.

Jadi dia bilang "jangan percaya Sama saya, buka Quran Anda dan lihat apakah Sama dengan yang saya katakan,  kalau saya Salah tolong dikoreksi.
Jadi mulai sukaBaca terjemahan Quran,  Dan Allah SWT memberi hidayah.
Alhamdulillah

Setelah berapa bulan saya mulai mikir, ini hal yang selalu mengganggu pikiran saya saat itu:

1. Kamu bikin status atau upload foto tujuannya buat apa?
Kalau kita upload foto cuma supaya dipuji orang itu Kan namanya "riya", Dan kalau kamu upload foto yang kamu anggep dirimu cantik ataupun sombong tentang kemampuan yang kamu miliki itu namanya "ujub"
Dan itu dosanya besar.

2. Nyakitin perasaan orang lain enggak itu status mu

3. Itu foto-foto yang kamu upload nantinya bakalan dipertanggungjawabkan lho diakherat nanti, kalau besok kamu mati dan belum sempet hapus foto-foto kamu di media sosial gimana...

4. Orang bisa aja ngambil foto kamu dan melakukan hal-hal yang negative dengan foto kamu itu,

5. Ngelihat status dan foto yang udah akun upload dulu rasanya malu sendiri karna tau betapa alaynya aku dulu

6. Dll

Sejak pemikiran-pemikiran itu selalu muncul di benakku, aku mulai berfikir 2x sebelum upload foto atau buat status.

Akun facebook ku mulai nonaktif secara permanent setelah aku menikah.
Aku tidak ingin menghancurkan hidupku dengan media sosial.


Jangan biarkan kamu kalah dengan setan

Setan sudah berjanji untuk selalu menggoda manusia.

Dan betapa hebatnya setan, dia berhasil membuat manusia saling bunuh membunuh, saling membenci, mencuri, membuat manusia memiliki sifat sombong, bangga dengan diri sendiri, pamer, bahkan bisa membuat manusia untuk menyakiti diri sendiri seperti minum-minuman keras agar lupa dengan masalah ataupun bunuh diri.

Bukankah "hidup ini hanya ujian". Kalau kita bisa melewati ujian ini kita akan mendapatkan surga.
Dan bila kita menyerah dan tidak mengikuti petunjuk(aturan main) maka kita akan dimasukkan ke neraka.

Satu tips tambahan buat kalian yang membaca postingan ini..
please Stay away from music, setan nggak bisa menyesatkan orang yang jauh2 dari music..tentu aja bukan cuma itu ya. .maksudnya setelah Kamu lakuin rukun islam Dan iman and punya good manners 


Tulisan ini sepenuhnya pengalaman dan pemikiran ku ya, bukan berarti sosial media tidak ada manfaatnya Sama sekali. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman kerja satu tahun jadi PTT di BPJS Kesehatan

Pengalaman kerja di PT Pilar Prima Nusantara ( J&T Express ) sebagai staf Network

Pelajaran dari Pelajaran berharga dari meme "Hanya karna kamu benar bukan berarti aku salah, kamu hanya belum pernah hidup diposisiku)